Senin, 15 Desember 2014

Contoh Hasil Uji Korelasi (Arus Kas, Ukuran Perusahaan, Laba Akuntansi terhadap Harga Saham)



Uji Korelasi
              Menurut Singgih Santoso (2010:141), Analisis koefisien korelasi bertujuan untuk mempelajari apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih, sedang analisis regresi memprediksi seberapa jauh pengaruh tersebut Secara spesifik, tujuan analisis korelasi adalah ingin mengetahui apakah di anara dua variabel terdapat hubungan, dan jika terdapat hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. Secara teoretis, dua variabel dapat sama sekali tidak berhubungan (r=0), berhubungan secara sempurna (r=1), atau antara kedua angka tersebut. Arah korelasi juga dapat positif (berhubungan searah) atau negatif (berhubungan berlainan arah).
              Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan (keeratan) suatu hubungan antar variabel, (Nugroho, 2005:35-36). Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus (+) atau minus (-). Hal ini menunjukkan ini arah korelasi. Makna sifat korelasi:
1.   Korelasi positif (+) berarti jika variabel x1 mengalami kenaikan maka variabel x2 juga mengalami kenaikan atau jika variabel x2 mengalami kenaikan maka variabel x1 juga akan mengalami kenaikan.
2.   Korelasi negatif (-) berarti jika variabel x1 mengalami kenaikan maka variabel x2 juga mengalami penurunan atau jika variabel x2 mengalami kenaikan maka variabel x1 juga akan mengalami penurunan.
Menurut Nugroho (2005:36) sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
0,00 sampai dengan 0,20  berarti korelasi memiliki keeratan sangat  lemah.
0,21 sampai dengan 0,40  berarti korelasi memiliki keeratan lemah.
0,41 sampai dengan 0,70  berarti korelasi memiliki keeratan kuat.
0,71 sampai dengan 0,90  berarti korelasi memiliki keeratan sangat  kuat.
0,91 sampai dengan 0,99  berarti korelasi memiliki keeratan sangat  kuat sekali.
1   berarti korelasi sempurna
Tabel 4.5
Uji Korelasi
Correlations



arus_kas
total_aktiva
laba_akuntansi
harga_saham
arus_kas
Pearson Correlation
1
.820**
.848**
.538**
Sig. (2-tailed)

.000
.000
.000
N
52
52
52
52
total_aktiva
Pearson Correlation
.820**
1
.870**
.260
Sig. (2-tailed)
.000

.000
.062
N
52
52
52
52
laba_akuntansi
Pearson Correlation
.848**
.870**
1
.547**
Sig. (2-tailed)
.000
.000

.000
N
52
52
52
52
harga_saham
Pearson Correlation
.538**
.260
.547**
1
Sig. (2-tailed)
.000
.062
.000

N
52
52
52
52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).









              Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat korelasi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut :
a.   Hubungan antara Arus Kas (X1) dengan harga saham (Y)
     Hubungan antara arus kas dengan harga saham adalah 0.538 atau 53,8% korelasi tergolong kuat dengan arah hubungan positif. Artinya jika arus kas mengalami kenaikan maka harga saham juga akan mengalami kenaikan, dan apabila arus kas mengalami penurunan maka harga saham juga akan menurun. Pada kolom sig (2-tailed) terdapat probabilitas 0,000 (0,000<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara arus kas dengan Harga Saham.

b.   Hubungan antara total aktiva yang menggambarkan ukuran perusahaan (x2) dengan harga saham (Y)
     Hubungan antara total aktiva dengan harga saham adalah 0.260 atau 26% korelasi tergolong lemah dengan arah hubungan positif. Artinya jika total aktiva mengalami kenaikan maka harga saham juga akan mengalami kenaikan, dan apabila total aktiva mengalami penurunan maka harga saham juga akan menurun. Pada kolom sig (2-tailed) terdapat probabilitas 0.062 (0.062>0,05) artinya hubungan yang tidak signifikan antara arus kas dengan Harga Saham.

c.   hubungan antara Laba Akuntansi (X3) dengan Harga Saham (Y)
     Hubungan antara Laba akuntansi dengan harga saham adalah 0.547 atau 54,7%. Korelasi tergolong kuat dengan arah hubungan positif. Artinya jika laba akuntansi mengalami kenaikan maka harga saham juga akan mengalami kenaikan, dan apabila laba akuntansi mengalami penurunan maka harga saham juga akan menurun. Pada kolom sig (2-tailed) terdapat probabilitas 0,000 (0,000<0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara arus kas dengan Harga Saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar