Senin, 15 Desember 2014

Contoh Hasil Persamaan Regresi Linear Berganda



Persamaan Regresi Linier Berganda
Tabel 4.9
Garis Regresi

Coefficientsa

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
5.667
3.558

1.593
.118


arus_kas
.564
.183
.578
3.090
.003
.253
3.954
total_aktiva
1.405
.261
1.082
5.391
.000
.219
4.557
laba_akuntansi
1.062
.231
.998
4.597
.000
.187
5.338
a. Dependent Variable: harga_saham












Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui persamaan regresinya yaitu :
Ý   =  a  +  b1X1   +  b2X2   +  b3X3   +  e
Ý   =  5.667  +  0.564 X1  +  1.405 X2  +  1.062 X3   +  e
Keterangan :
Ý   = Harga Saham
a   = konstanta
X1 = arus kas
X2 = ukuran perusahaan
X3 = laba akuntansi
e = error
            Persamaan regresi tersebut di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1.      Konstanta sebesar 5.667 berarti jika nilai arus kas (X1), ukuran perusahaan (X2), dan laba akuntansi (X3) bernilai tetap atau 0, maka nilai harga saham adalah 5.667.
2.     Koefisien regresi variabel arus kas (X1) sebesar 0.564 berarti jika variabel independen lain nilainya tetap dan arus kas mengalami kenaikan 1 rupiah, maka Harga Saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.564 rupiah. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel independen dengan variabel dependen, semakin naik  Laba Akuntansi semakin naik Harga Saham, begitupun sebaliknya.
3.     Koefisien regresi variabel ukuran perusahaan (X2) sebesar 1.405. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang searah atau berbanding lurus antara variabel independen dengan variabel dependen, semakin naik  ukuran perusahaan maka akan menaikkan harga saham dan semakin turun ukuran perusahaan maka akan menurunkan harga saham. Hal ini bisa diartikan jika variabel independen lain nilainya tetap dan ukuran perusahaan mengalami kenaikan 1 rupiah, maka Harga Saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.564 rupiah.
4.     Koefisien regresi variabel laba akuntansi (X3) sebesar 1.062 berarti jika variabel independen lain nilainya tetap dan Laba Akuntansi mengalami kenaikan 1 rupiah, maka Harga Saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 1.062 rupiah. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel independen dengan variabel dependen, semakin naik  Laba Akuntansi semakin naik Harga Saham, begitupun sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar